Tuesday, February 17, 2015

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM HEMATOLOGI MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Darah adalah suatu suspense partikel dalam suatu larutan kolid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel lingkungan luar .
Darah membentuk sekitar 80% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata rata 5 liter. Darah terdiri dari 3 jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit, dan trombosit yang terendam dalam cairan kompeks plasma. Pergerakan konstan darah sewaktu mengalir melalui pembuluh darah menyebabkan unsure unsure sel terbesar relative merata di dalam plasma. Hematokrit pada wanita rata rata adalah 42% dan untuk pria sedikit lebih tinggi yaitu 48%.
1.2            Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatasa dalah : bagaimanakah komponen komponen darah secara normal yang di butuhkan oleh tubuh.

1.3            Tujuan
1.3.1        Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah agar kelompok dapat memahami tentang kebutuhan darah dalam tubuh secara teoritis

1.3.2        Tujuan Khusus
1.3.2.1              Mahasiswa dapat memahami pengertian dari darah
1.3.2.2              Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi darah
1.3.2.3              Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen komponen darah





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Hematologis(1)
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan aspeknya pada keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan normal volume darah manusia  7-8% dari berat badan. Asal katanya dari bahasa yunani Haima artinya darah.
Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi missal jarak jauh berbagai bahan antara sel-sel itu sendiri.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan kolid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel yang terfikasi dalam tubuh  dan lingkungan luar.
Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi  sebagai medium transportasi untuk zat –zat yang diangkut  dalam darah.
Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan  1/12 berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalh cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Pada keadaan sehat volume darah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan Susunan darah. Serum darah atau plasma terdiri atas:
Air
91,0 persen

Protein
8,0 persen
Albumin, globulin, protrombin, dan fibrinogen
Mineral
0,9 persen
Natrium klorida, natrium bikarbonat,garam kalsium, fosfor, magnesium, besi
Tabel 1 Serum darah atau Plasma
Sisanya diisi sejumlah bahan organik, yaitu: glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino.
● Plasma juga berisi: Gas oksigen dan karbon dioksida, hormon-hormon, enzim, dan Antigen.

2.2 Fungsi Darah(5)
1. Sebagi alat pengangkut yaitu:
● Mengambil O di paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
● Mengangkut CO dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
Mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan keseluruh jaringan atau alat tubuh
Mengangkut dan mengeluarkan zat zat yang tidak berguna bagi tubuh melalui kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh
3. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya
4. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5. Mengatur suhu tubuh
6. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh

2.3 Sel Darah(4)
Sel darah terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a.     Eritrosit (sel darah merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisimya, sehingga dilihat dari samping tampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah. Kalau dilihat satu persatu warnanya kuning tua pecat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino. Sel darah merah juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diet seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang sewaktu menstruasi. Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih, dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari sumsum dalam batang iga-iga, dan dari sternum.
Bila terjadi perdarahan, sel merah denganhemoglobinnyasebagai pembawa oksigen hilang. Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar hemoglobin turun sampai 40% atau di bawah nya, di perlukaan transfusi darah.
Gambar 2.3.1 Sel darah merah
Hemoglobin adalah protein yang kaaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen; dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen di bawa paru-paru ke jaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasa nya di sebut “100 persen”
Golongan Darah. Kalau darah dari golongan yang bertentangan di tranfusi kan akan mengakibat kan bahan dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi hemolisis (memecahnya) sel darah merah.
Penentuan golongan darah dan tes tentang kecocokan nya di lakukan  sebelum pemberian tranfussi untuk meyakini keamanan nya. Sistem ABO menurut Landstainer di dasar kan atas adanya aglutinin dalam darah. Empat golongan utama yang di temukan menurut penyelidikan pada rakyat Inggris adalah :
Golongan AB
3,0%
Golongan A
42,0%
Golongan B
8,5%
Golongan O
46,5%
Tabel 2 Penentuan golongan darah

b. Leukosit (sel darah putih)
Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan hampir 75 persen dari seluruh jumlah sel darah putih. Granulosit terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir, sehingga disebut granulosit.
Kekurangan granulosit disebut granulositopenia.
Tidak adanya ganulosit disebut agranulositosis, yang dapat timbul setelah makan obat tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika. Oleh karena itu, apabila maakan obat-obat tersebut, pemeriksaan darah sebaiknya sering dilakukan untuk mengetahui keadaan ini seawal mungkin.
Pewarnaan. Bila setetes darah diletakkan diatas kaca objek dan ditambahkan dua macam pewarna untuk menghitung jenis sel-sel darah, sel darah putih ini dikenal menurut sifatnya dalam pewarnaan.
Sel netrofil paling banyak dijumpa. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna netral, atau campuran pewarna asam dan basa, dan tampak bewarna ungu.
Sel eosinofil. Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah.
Sel basofil menyerap pewarna basa dan menjadi biru.
Limfosit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini terbentuk didalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak memiliki kemampuan bergerak seperti amuba.
Gambar 2.3.2 pembagian sel darah putih

Fungsi sel darah putih
Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap benda-benda asing termasuk microorganisme penyebab infeksi.
● Fungsi reperatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya kerusakan terutama kerusakan vaskuler / pembuluh darah.
Leukositosis ialah istilah untuk  menunjukkan penambahan jumlah keseluruhan sel putih dalam darah, yaitu kalau penambahan melampaui 10.000 butir per milimeter kubik.
Leukopenia berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau kurang.
Limfositosis−pertambahan jumlah limfosit.

c. Trombosit (keping darah/sel darah pembeku)
Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah. Peranannya penting dalam penggumpalan darah.
Gambar 2.3.3 keping darah
Ringkasan Jumlah Sel Darah dalam Setiap Milimeter Kubik Darah
Jumlah Normal Darah atau jumlah sel setiap milimeter kubik darah adalah kira-kira:
Sel Darah Merah  4.500.000 sampai  5.500.000     rata-rata  5.000.000
Sel Darah Putih         6.000    sampai 10.000           rata-rata  8.000




Dengan susunan berikut:
Granulosit : rata-rata

Persen
persen
Sel netrofil
60  sampai  70
66
Sel eosinofil
1  sampai    4
3
Sel basofil
½  sampai   2
1
Limfosit (besar dan kecil)
20  sampai   30
25
Monosi
4  sampai   8
5
      

Jumlah

100
Trombosit     250.000 sampai 500.000   Rata-rata     350.000
                                                                Tabel 3 Granulosit rata rata


Mekanisme Pembekuan Darah
          Trombosit merupakan kepingan darah di dalam sel darah yang sangat berperan dalam proses koagulasi atau pembekuan darah ini. Dalam tubuh kita ini setidaknya ada 200 hingga 300 ribu keeping trombosit di setiap CC darah. Trombosit secara otomatis akan mengeluarkan trombokinase atau juga disebut tromboplastin pada saat ada jaringan tubuh yang terluka. Trombokinase ini nantinya akan berpengaruh dalam proses pembekuan darah.
Proses Pembekuan Darah
Di dalam darah juga ada plasma darah yang menghasilkan protein darah yaitu protombin dan fibrinogen selain juga plasma tersebut menghasilkan vitamn K dan ion calsium. Protrombin ini merupakan senyawa globulin yang, dengan bantuan vitamin K serta ion kalsium, akan secara otomatis diproduksi oleh hati.
Protein protrombin akan bereaksi kimia dengan enzim trombokinase dan vitamin K serta calcium dan menghasilkan enzim untuk pembekuan darah yang bernama thrombin. Jumlah thrombin harus seimbang, tidak boleh berlebihan apalagi kurang, sehingga thrombin hanya dibentuk oleh tubuh saat benar – benar dibutuhkan, yaitu saat adanya jaringan tubh yang terluka.
Kemudian, protein – protein yang bernama fibrinogen dalam plasma darah akan membentuk jarring fibrin ketika thrombin yang terbentuk telah memadai. Jaring fibrin ini mirip serat yang berkumpul di tempat keluarnya darah sehingga darah tidak akan terus menerus mengalir. Jaringan fibrin terbentuk dan membeku melalui dua lintasan yakni, lintasan intrinsik dan ekstrinsik.

Proses Hemostatis – Proses Pembekuan Darah

Skema Pembekuan darah

Proses berhentinya aliran darah yang diakibatkan oleh pembuluh darah yang robek ini disebut juga proses hemostasis. Sedangkan, proses rusaknya atau hilangnya endothelium yang melapisi darah dinamakan thrombosis.
Adapun proses koagulasi atau proses pembekuan darah yang melibatkan proses hemostasis dan thrombosis ini akan melewati tiga tahap. Pertama, agregat trombosit akan membeku sementara dimana jaringan tubuh terluka. Kolagen yang terdapat di jaringan yang terluka akan diikat oleh trombosit, dan kemudian thrombin akan mengaktifkan trombosit ini sehingga trombosit berubah bentuk menjadi sumbat hemostatik ataupun trombos. Perubahan bentuk ini juga dibantu oleh munculnya fibrinogen. Pada tahap yang kedua, jaringan fibrin akan terikat oleh agregat trombosit yang akhirnya membentuk sumbat hemostatik yang lebih stabil. Kemudian pada tahap terakhir, total agregat hemostatik atau trombos ini akan dilarutkan oleh plasmin.
Trombos atau sumbat hemostatik yang terbentuk bisa bermacam – macam. Ada trombos putih yang disusun oleh trombosit dan fibrin. Trombos ini, apalagi yang berada di daerah aliran darah yang cepat, umumnya tidak mengandung eritrosit. dan relative kurang mengandung eritrosit. Tipe trombos yang kedua adalah trombos merah. Trombos ini terdiri dari erotrosit dan fibrin. Trombos ini umumnya dibentuk di daerah dengan aliran darah yang cukup lamban. Tipe trombos yang terakhir merupakan hasil fibrin yang mengendap yang terrsebar dalam kapiler darah yang sangat kecil sekali.

2.4 Komponen Darah(5)
Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali.
·         Sebagai medium untukpenyaluran makanan, mineral, lemak, glikosa, dan asam amino be
·         Menyerapdanmendistribusikanbanyakpanas yang dihasilkanolehmetabolisme di dalamjaringan
·         Tempatlarutnyasejumlahbesarzatorganikdananorganik


Protein Plasma
Protein plasma atau albumin dalam keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g dalam setiap 100 ml darah.
Fungsi protein plasma :
·         Menghambat pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler kedalam cairan intertisium dan dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma.
·         Menyangga perubahan PH darah.
·         Menentukan viskositas darah
·         Menghasilkan energy bagi sel

Globulin
Dalam keadaan normal ada 2 sampai 3g globulin dalam setiap 100 ml darah. Globulin memeiliki jauh lebih banyak macam susunan daripada albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang berbeda-beda. Dibandingkan dengan albumin, penyediaan tekanan osmotik oleh globulin kurang penting, tetapi dibidang lain lebih penting: misalnya semua antibodi(zat penolak) yang melindungi tubuh adalah globulin.
Fibrinogen penting untuk koagulas i(penggumpalan) darah.
Reaksi plasma darah. Darah selalu bersifat alkalik: kadar alkalinya tergantung dari konsentrasi ion-hidrogen dan ini dinyatakan pH darah.
pH sebesar 7 berarti          larutan netral
pH dari 7 sampai 1            larutan asam
pH dari 7 sampai 14          larutan alkali
Darah selalu mengandung sedikit alkali-pH darah adalah 7,35-7,45. Angka ini tetap dipertahankan. Sedikit saja berubah, baik ke arah  asam atau ke arah basa, dapat mempengaruhi kehidupan.


2.5 Kelainan pada Darah(6)
Anemia
     Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7 mmol/liter pada wanita.
Ada tiga jenis anemia, yaitu:
● Anemia ferriprive
Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal (hypochrom). Anemia ini sering disebut anemia hypochrom, anemia mycrocyter atau anemia sekunder.
● Anemia megaloblaster
Disebabkan oleh kekurangan B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah merah membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut juga anemia primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemia pernisiosa.
Anemia perniciosa
Anemia yang disebabkan kerusakan asam lambung sehingga tidak terbentuk faktor intrinsik yaitu faktor yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 (= ikatan glukoprotein dari lambung dan vitamin B12).
Ciri-ciri Anemia
Seseorang yang terkena anemia mudah mengalami penurunan kondisi secara fisik seperti:
● Lelah
● Kurang bergairah
● Konsentrasi menjadi lemah
● Menurunnya selera makan
● Sering mengalami pusing dikepala
● Sesak nafas
● Mudah kesemutan, dan
● Detak jantung yang berdebar-debar










BAB III
PENUTUP
Kesimpulan: Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. Darah berbentuk cairan yang berwarna merahdan agak kental. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport karena darah mengalir keseluruh tubuh kita dan berhubungan langsung dengan sel-sel dalam tubuh kita.
Fungsi darah :
1.sebagai alat pengangkut
2.sebagai pertahanan tubuh
3.mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke oragan lain.
4.mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5.mengatur suhu tubuh
6.mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7.mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8.mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh.

           









DAFTAR PUSTAKA

1.      http:// gurungeblog.com/2008/11/24/ringkasan-hematologi
2.      http:// trisumasaga.wordpress.com/2013/01/31/penyembuhan-alami-pada-manusia-ketika-terluka-pembekuan-darah/#
3.      http:// hmkuliah.wordpress.com/2013/01/25/system-hematologi
4.      http:// materihematologi.blogspot.com/2009/06/pengertian-hematologi-ilmu-yang.html?m=1
6.      Pearce, Evelyn C, 2013, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis, Jakarta, Gramedia

No comments:

Post a Comment