KELAPA
Spesies : Cocos
nucifera L.
Kerajaan
: Plantae
Family
: Arecaceae
Nama
Inggris : Coconut
(palm and fruit) .
Nama Indonesia : Kelapa
Nama
Lokal : Nyiur
(Melayu), krambil,
kelopo
(Jawa).
DESKRIPSI :
Pohon palem berumah satu, tidak berduri, tidak bercabang, dengan mahkota daun terminal.Batang menyilinder, tegak, sering menekuk atau miring, abu-abu muda, menggundul dan mencincin nyata dengan lampang daun yang gugur. Daun berpelepah, tersusun spiral, menyirip, pinak daun melanset-memita, tersusun rapi pada satu bidang. Perbungaan ketiak, ketika muda terlihat seperti tongkol dalam seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral, masing-masing dengan 200-300 bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga betina dekat bagian pangkal yang gundul. Bunga jantan 1-3 menyatu, melekat, kuning muda, bunga betina soliter, jauh lebih besar dari bunga jantan, membulat saat kuncup, membundar telur saat antesis, Buah berserat, membulat, membundar telur atau menjorong, lembut, hijau, oranye cerah, kuning sampai warna gading bila masak, biasanya mengering sampai coklat-keabu-abuan pada buah tua. Di bagian tengah dari buahnya terdapat lubang besar, sebagian terisi dengan air kelapa yang diabsorbsi semuanya pada 6 bulan setelah panen.
Pohon palem berumah satu, tidak berduri, tidak bercabang, dengan mahkota daun terminal.Batang menyilinder, tegak, sering menekuk atau miring, abu-abu muda, menggundul dan mencincin nyata dengan lampang daun yang gugur. Daun berpelepah, tersusun spiral, menyirip, pinak daun melanset-memita, tersusun rapi pada satu bidang. Perbungaan ketiak, ketika muda terlihat seperti tongkol dalam seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral, masing-masing dengan 200-300 bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga betina dekat bagian pangkal yang gundul. Bunga jantan 1-3 menyatu, melekat, kuning muda, bunga betina soliter, jauh lebih besar dari bunga jantan, membulat saat kuncup, membundar telur saat antesis, Buah berserat, membulat, membundar telur atau menjorong, lembut, hijau, oranye cerah, kuning sampai warna gading bila masak, biasanya mengering sampai coklat-keabu-abuan pada buah tua. Di bagian tengah dari buahnya terdapat lubang besar, sebagian terisi dengan air kelapa yang diabsorbsi semuanya pada 6 bulan setelah panen.
DISTRIBUSI/PENYEBARAN :
Cocos nucifera merupakan tumbuhan asli dari daerah pantai Asia tropika dan Pasifik, tetapi daerah asal utamanya masih menjadi bahan pertimbangan. Fosil-fosil kelapa ditemukan di India dan Selandia Baru. Kemampuan buah yang bersabut tebal dan untuk berkecambah yang lambat dan tetap dapat hidup setelah terapung jauh di laut memastikan penyebaran alami yang luas di Indo-Pasifik jauh sebelum domestikasi dimulai di Malesia. Kelapa yang didomestikasi mempunyai batang yang kuat dan buah yang besar, yang tidak tahan jika terlalu lama terapung di laut karena sabut dan cangkangnya lebih tipis dan perkecambahan yang lebih cepat. Penyebaran awal dari kelapa domestikasi bersamaan dengan migrasi orang-orang Malesia ke Pasifik dan India, yang dimulai sekitar 3000 tahun yang lalu. Pelaut Polinesia, Melayu dan Arab berperan penting dalam menyebarkan kelapa ke Pasifik, Asia dan Afrika Timur. Kelapa menjadi benar-benar pantropis pada abad ke-16 setelah penjelajah Eropa membawanya ke Afrika Barat, Karibia, dan pantai Atlantik dari Amerika tropis.
Cocos nucifera merupakan tumbuhan asli dari daerah pantai Asia tropika dan Pasifik, tetapi daerah asal utamanya masih menjadi bahan pertimbangan. Fosil-fosil kelapa ditemukan di India dan Selandia Baru. Kemampuan buah yang bersabut tebal dan untuk berkecambah yang lambat dan tetap dapat hidup setelah terapung jauh di laut memastikan penyebaran alami yang luas di Indo-Pasifik jauh sebelum domestikasi dimulai di Malesia. Kelapa yang didomestikasi mempunyai batang yang kuat dan buah yang besar, yang tidak tahan jika terlalu lama terapung di laut karena sabut dan cangkangnya lebih tipis dan perkecambahan yang lebih cepat. Penyebaran awal dari kelapa domestikasi bersamaan dengan migrasi orang-orang Malesia ke Pasifik dan India, yang dimulai sekitar 3000 tahun yang lalu. Pelaut Polinesia, Melayu dan Arab berperan penting dalam menyebarkan kelapa ke Pasifik, Asia dan Afrika Timur. Kelapa menjadi benar-benar pantropis pada abad ke-16 setelah penjelajah Eropa membawanya ke Afrika Barat, Karibia, dan pantai Atlantik dari Amerika tropis.
HABITAT :
Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu dan persediaan air dan masih umum ditemui di daerah dekat batasan zona ekologinya. Kebutuhan sinar matahari tahunan di atas 2000 jam, minimal 120 jam per bulan. Suhu rata-rata optimal pada 27°C dengan rata-rata variasi diurnal 5-7°C. Untuk hasil yang baik, suhu rata-rata minimum 20°C. Suhu di bawah 7°C dapat merusak palem muda, tetapi tiap-tiap kultivar tertentu mempunyai toleransi berbeda terhadap suhu rendah. Pada umumnya kelapa ditanam di daerah pada ketinggian di bawah 500 m, tapi dapat tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m, walaupun suhu rendah akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Biasanya palem tumbuh di daerah dengan sebaran curah hujan tahunan merata antara 1000-2000 mm dan kelembaban relatif tinggi, tetapi masih dapat bertahan pada daerah lebih kering tetapi dengan kelembaban tanah yang memadai. Daun yang semi-serofitik memungkinkan untuk meminimalkan kehilangan air dan tahan kering untuk beberapa bulan. Kelapa tumbuh subur pada berbagai tanah, bila drainase dan aerasinya cukup. Kelapa merupakan halofitik dan toleran pada garam dengan baik. Dapat tumbuh pada berbagai pH tapi tumbuh paling baik pada pH 5.5-7.
Kelapa adalah tanaman daerah tropis yang lembab. Cukup mudah beradaptasi dengan perbedaan suhu dan persediaan air dan masih umum ditemui di daerah dekat batasan zona ekologinya. Kebutuhan sinar matahari tahunan di atas 2000 jam, minimal 120 jam per bulan. Suhu rata-rata optimal pada 27°C dengan rata-rata variasi diurnal 5-7°C. Untuk hasil yang baik, suhu rata-rata minimum 20°C. Suhu di bawah 7°C dapat merusak palem muda, tetapi tiap-tiap kultivar tertentu mempunyai toleransi berbeda terhadap suhu rendah. Pada umumnya kelapa ditanam di daerah pada ketinggian di bawah 500 m, tapi dapat tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m, walaupun suhu rendah akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Biasanya palem tumbuh di daerah dengan sebaran curah hujan tahunan merata antara 1000-2000 mm dan kelembaban relatif tinggi, tetapi masih dapat bertahan pada daerah lebih kering tetapi dengan kelembaban tanah yang memadai. Daun yang semi-serofitik memungkinkan untuk meminimalkan kehilangan air dan tahan kering untuk beberapa bulan. Kelapa tumbuh subur pada berbagai tanah, bila drainase dan aerasinya cukup. Kelapa merupakan halofitik dan toleran pada garam dengan baik. Dapat tumbuh pada berbagai pH tapi tumbuh paling baik pada pH 5.5-7.
AKAR :
Akar
kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang berkerumun membentuk
bonggol. Akar menjadi bagian yang paling penting dari pohon kelapa sehingga
sangat tahan terhadap terpaan angin. Akar pohon kelapa berbentuk serabut yang
menyebar ke segala arah, bukan akar tunggal yang menusuk ke dalam tanah. Jika
Anda menggali akar pohon kelapa yang batangnya berdiameter ±30 cm, maka sebaran
akarnya bisa mencapai area seluas kurang lebih 2,25 m2 (bahkan bisa lebih),
yang setara dengan 32 kali luas batangnya sendiri. Dengan akar yang menyebar
secara merata dan luas maka akan menghasilkan daya cengkeram yang sangat kuat
pada tanah di bawahnya. Bandingkan dengan pohon beringin atau pohon lain yang
berdaun lebat dengan akar tunggal. Akar Bisa dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan bir dan zat pewarna.
BATANG :
Pohon
kelapa secara umum termasuk pohon berbatang tunggal alias tidak bercabang.
Sangat jarang ditemukan batang pohon kelapa yang bercabang, kalau pun ada
jumlah sangat sedikit. Dengan bentuk batang yang hampir bulat sempurna serta
didukung jumlahnya yang cuma satu, maka luasan permukaan pohon kelapa yang
terkena hempasan angin sangat sedikit dibandingkan dengan pohon yang lain yang
berbatang besar dan berdaun lebat. Pohon kelapa adalah pohon yang sangat lambat
pertumbuhannya. pohon kelapa yang tingginya belasan meter berarti umurnya sudah
puluhan tahun. pohon kelapa selalu menghasilkan batang yang kuat (bukan keras)
tetapi lentur. Batang yang lentur tentu tidak mudah patah daripada batang yang
tidak lentur. Batang Dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan rumah,
mebel, sebagai kayu, ataupun kayu bakar.
DAUN :
Daun
kelapa tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, berwarna kekuningan
jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua. Daun kelapa dapat
digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun dianyam untuk dijadikan atap rumah,
sedangkan lidinya biasa digunakan untuk membuat sapu. Daun berpelepah, tersusun
spiral, menyirip, pinak daun melanset-memita, tersusun rapi pada satu bidang.
KETIAK DAUN :
Di
bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan
keras di kedua sisisnya.
BUNGA :
Tanaman
kelapa yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulai mengeluarkan bunga
jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan
bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa mengadakan penyerbukan silang (cross
pollination). Bagian bunga menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air
nira yang memiliki rasa manis, bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula
nira ataupun sbg minuman. Perbungaan ketiak, ketika muda terlihat seperti
tongkol dalam seludang, setelah terbuka tersusun membulir dan spiral,
masing-masing dengan 200-300 bunga jantan dan hanya satu sampai beberapa bunga
betina dekat bagian pangkal yang gundul. Bunga jantan 1-3 menyatu, melekat,
kuning muda, bunga betina soliter, jauh lebih besar dari bunga jantan, membulat
saat kuncup, membundar telur saat antesis.
BUAH :
Buah
kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicrap), daging
buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit
biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras,
daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak, serta
lembaga (embryo). Lembaga (embryo) yang keluar dari kulit biji akan
berkembang ke dua arah. Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat.
Semakin tua warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi
kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah
berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles). Bagian
buah : Bagian ini terdiri dari kulit ( sabut), batok, daging kelapa dan air
kelapa. Kulit buah ( sabut kelapa ) sering digunakan sebagai bahan baku
pembuatan keset, Batok kelapa bisa dijadikan arang, buah kelapa untuk konsumsi
atau diolah untuk dijadikan minyak kelapa, terakhir air kelapa sebagai
penghilang dahaga dan juga bermanfaat sebagai tanaman obat untuk meningkatkan
kesehatan tubuh. Buah berserat, membulat, membundar telur atau menjorong,
lembut, hijau, oranye cerah, kuning sampai warna gading bila masak, biasanya
mengering sampai coklat-keabu-abuan pada buah tua. Di bagian tengah dari
buahnya terdapat lubang besar, sebagian terisi dengan air kelapa yang
diabsorbsi semuanya pada 6 bulan setelah panen. Buahnya besar, diameter 10 cm
hingga 20 cm.
BIJI :
Setiap jenis kelapa memiliki ukuran dan bobot biji yang
berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai
4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13
gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram per
biji.
Biji kelapa umumnya memiliki periode dorman (masa
non-aktif). Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan
keberhasilan sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat dan
tingkat keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan
pre-treatment.
DAFTAR PUSTAKA
http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2012/10/bab-i-pendahuluan-a.html
http://green.kompasiana.com/iklim/2012/01/27/apapun-anginnya-pohon-kelapa-tak-akan-tumbang-433823.html
http://www.proseanet.org/prohati3/printer.php?photoid=142
http://www.satwa.net/368/pohon-kelapa-kandungan-manfaat-dan-klasifikasi-kelapa.html
No comments:
Post a Comment