PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Darah adalah
suatu suspense partikel dalam suatu larutan kolid cair yang mengandung
elektrolit dan merupakan suatu medium pertukaran antar sel lingkungan luar .
Darah membentuk
sekitar 80% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata rata 5 liter. Darah
terdiri dari 3 jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit, dan trombosit yang
terendam dalam cairan kompeks plasma. Pergerakan konstan darah sewaktu mengalir
melalui pembuluh darah menyebabkan unsure unsure sel terbesar relative merata
di dalam plasma. Hematokrit pada wanita rata rata adalah 42% dan untuk pria
sedikit lebih tinggi yaitu 48%.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatasa dalah
: bagaimanakah komponen komponen darah secara normal yang di butuhkan oleh tubuh.
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah
ini adalah agar kelompok dapat memahami tentang kebutuhan darah dalam tubuh secara
teoritis
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1
Mahasiswa dapat memahami pengertian dari
darah
1.3.2.2
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi
darah
1.3.2.3
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen
komponen darah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sistem
Hematologis(1)
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang darah dan aspeknya pada keadaan sehat atau sakit, dalam keadaan
normal volume darah manusia
7-8% dari berat badan. Asal katanya dari
bahasa yunani Haima artinya darah.
Darah adalah kendaraan atau medium untuk
transportasi missal jarak jauh berbagai bahan antara sel-sel itu sendiri.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu
larutan kolid cair yang mengandung elektrolit dan merupakan suatu medium
pertukaran antar sel yang terfikasi dalam tubuh
dan lingkungan luar.
Plasma adalah suatu cairan kompleks yang
berfungsi sebagai medium transportasi
untuk zat –zat yang diangkut dalam
darah.
Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma
dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara
keseluruhan kira-kira merupakan 1/12
berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalh cairan,
sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam
nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40
sampai 47. Pada keadaan sehat volume darah konstan dan sampai batas tertentu
diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan Susunan
darah. Serum darah atau plasma terdiri atas:
Air
|
91,0
persen
|
|
Protein
|
8,0
persen
|
Albumin,
globulin, protrombin, dan fibrinogen
|
Mineral
|
0,9
persen
|
Natrium
klorida, natrium bikarbonat,garam
kalsium, fosfor, magnesium, besi
|
Tabel 1
Serum darah atau Plasma
Sisanya diisi sejumlah
bahan organik, yaitu: glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol,
dan asam amino.
● Plasma juga berisi: Gas oksigen dan
karbon dioksida, hormon-hormon, enzim, dan Antigen.
2.2
Fungsi Darah(5)
1. Sebagi alat pengangkut yaitu:
● Mengambil O₂
di paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
● Mengangkut CO₂
dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
● Mengambil zat makanan dari usus halus untuk
diedarkan keseluruh jaringan atau alat tubuh
● Mengangkut dan mengeluarkan zat zat yang tidak
berguna bagi tubuh melalui kulit dan ginjal
2. Sebagai pertahanan tubuh
3. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu
ke organ lainnya
4. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5. Mengatur suhu tubuh
6. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh
2.3 Sel Darah(4)
Sel darah terdiri atas 3 jenis, yaitu:
a.
Eritrosit (sel darah merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Berupa
cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisimya, sehingga dilihat dari samping
tampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap
milimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah. Kalau dilihat satu persatu
warnanya kuning tua pecat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah dan
memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau stroma,
berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena
strukturnya terbentuk dari asam amino. Sel darah merah juga memerlukan zat
besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diet seimbang yang
berisi zat besi. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi karena beberapa
diantaranya dibuang sewaktu menstruasi. Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam
jumlah yang lebih banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang,
terutama dari tulang pendek, pipih, dan tak beraturan, dari jaringan kanselus
pada ujung tulang pipa, dari sumsum dalam batang iga-iga, dan dari sternum.
Bila terjadi perdarahan, sel merah
denganhemoglobinnyasebagai pembawa oksigen hilang. Pada perdarahan sedang,
sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi bila kadar
hemoglobin turun sampai 40% atau di bawah nya, di perlukaan transfusi darah.
Gambar
2.3.1 Sel darah merah
Hemoglobin
adalah protein yang kaaya akan zat besi. Hemoglobin
memiliki afinitas (daya
gabung) terhadap oksigen; dengan oksigen itu
membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini
maka oksigen di bawa paru-paru ke jaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira
15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasa nya di sebut “100 persen”
Golongan Darah.
Kalau darah dari golongan yang bertentangan di tranfusi kan akan mengakibat kan
bahan dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi hemolisis
(memecahnya) sel darah merah.
Penentuan golongan
darah dan tes tentang kecocokan nya di
lakukan sebelum pemberian tranfussi
untuk meyakini keamanan nya. Sistem ABO menurut Landstainer di dasar kan atas
adanya aglutinin dalam darah. Empat golongan utama yang di temukan menurut
penyelidikan pada rakyat Inggris adalah :
Golongan AB
|
3,0%
|
Golongan A
|
42,0%
|
Golongan B
|
8,5%
|
Golongan O
|
46,5%
|
Tabel 2 Penentuan golongan darah
b. Leukosit (sel darah putih)
Rupanya
bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel darah merah,
tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000
sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Granulosit atau sel
polimorfonuklear merupakan hampir 75 persen dari seluruh jumlah sel darah
putih. Granulosit terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi sebuah
nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir, sehingga disebut
granulosit.
Kekurangan
granulosit disebut granulositopenia.
Tidak
adanya ganulosit disebut agranulositosis, yang dapat timbul setelah makan obat
tertentu, termasuk juga beberapa antibiotika. Oleh karena itu, apabila maakan
obat-obat tersebut, pemeriksaan darah sebaiknya sering dilakukan untuk
mengetahui keadaan ini seawal mungkin.
Pewarnaan.
Bila setetes darah diletakkan diatas kaca objek dan ditambahkan dua macam
pewarna untuk menghitung jenis sel-sel darah, sel darah putih ini dikenal
menurut sifatnya dalam pewarnaan.
Sel netrofil
paling banyak dijumpa. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarna netral,
atau campuran pewarna asam dan basa, dan tampak bewarna ungu.
Sel eosinofil.
Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap pewarna yang bersifat
asam (eosin) dan kelihatan merah.
Sel basofil
menyerap pewarna basa dan menjadi
biru.
Limfosit
membentuk 25 persen dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini terbentuk
didalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak
memiliki kemampuan bergerak seperti amuba.
Gambar 2.3.2 pembagian sel darah putih
Fungsi sel darah putih
●
Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan
tubuh terhadap benda-benda asing termasuk microorganisme penyebab infeksi.
●
Fungsi reperatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya kerusakan
terutama kerusakan vaskuler / pembuluh darah.
Leukositosis
ialah istilah untuk menunjukkan
penambahan jumlah keseluruhan sel putih dalam darah, yaitu kalau penambahan
melampaui 10.000 butir per milimeter kubik.
Leukopenia
berarti berkurangnya jumlah sel darah putih sampai 5.000 atau kurang.
Limfositosis−pertambahan
jumlah limfosit.
c. Trombosit (keping
darah/sel darah pembeku)
Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga
ukuran sel darah merah. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik
darah. Peranannya penting dalam penggumpalan darah.
Gambar 2.3.3
keping darah
Ringkasan Jumlah Sel
Darah dalam Setiap Milimeter Kubik Darah
Jumlah Normal Darah
atau jumlah sel setiap milimeter kubik darah adalah kira-kira:
Sel Darah Merah
4.500.000 sampai 5.500.000 rata-rata 5.000.000
Sel Darah Putih 6.000 sampai 10.000 rata-rata
8.000
Dengan
susunan berikut:
Granulosit
:
rata-rata
|
Persen
|
persen
|
Sel netrofil
|
60 sampai
70
|
66
|
Sel eosinofil
|
1 sampai
4
|
3
|
Sel basofil
|
½ sampai 2
|
1
|
Limfosit
(besar dan kecil)
|
20 sampai 30
|
25
|
Monosi
|
4 sampai 8
|
5
|
|
Jumlah
|
100
|
Trombosit 250.000 sampai 500.000 Rata-rata
350.000
Tabel
3 Granulosit rata rata
Mekanisme Pembekuan Darah
Trombosit
merupakan kepingan darah di dalam sel darah yang sangat berperan dalam proses
koagulasi atau pembekuan darah ini. Dalam tubuh kita ini setidaknya ada 200
hingga 300 ribu keeping trombosit di setiap CC darah. Trombosit secara otomatis
akan mengeluarkan trombokinase atau juga disebut tromboplastin pada saat ada
jaringan tubuh yang terluka. Trombokinase ini nantinya akan berpengaruh dalam
proses pembekuan darah.
Di dalam darah juga ada plasma darah
yang menghasilkan protein darah yaitu protombin dan fibrinogen selain juga
plasma tersebut menghasilkan vitamn K dan ion calsium. Protrombin ini merupakan
senyawa globulin yang, dengan bantuan vitamin K serta ion kalsium, akan secara
otomatis diproduksi oleh hati.
Protein protrombin akan bereaksi kimia
dengan enzim trombokinase dan vitamin K serta calcium dan menghasilkan enzim
untuk pembekuan darah yang bernama thrombin. Jumlah thrombin harus seimbang,
tidak boleh berlebihan apalagi kurang, sehingga thrombin hanya dibentuk oleh
tubuh saat benar – benar dibutuhkan, yaitu saat adanya jaringan tubh yang
terluka.
Kemudian, protein – protein yang
bernama fibrinogen dalam plasma darah akan membentuk jarring fibrin ketika
thrombin yang terbentuk telah memadai. Jaring fibrin ini mirip serat yang
berkumpul di tempat keluarnya darah sehingga darah tidak akan terus menerus
mengalir. Jaringan fibrin terbentuk dan membeku melalui dua lintasan yakni,
lintasan intrinsik dan ekstrinsik.
Proses Hemostatis – Proses Pembekuan Darah
Skema Pembekuan darah
Proses berhentinya aliran darah yang diakibatkan oleh pembuluh darah
yang robek ini disebut juga proses hemostasis. Sedangkan, proses rusaknya atau
hilangnya endothelium yang melapisi darah dinamakan thrombosis.
Adapun proses koagulasi atau proses pembekuan darah yang melibatkan proses hemostasis dan
thrombosis ini akan melewati tiga tahap. Pertama, agregat trombosit akan
membeku sementara dimana jaringan tubuh terluka. Kolagen yang terdapat di
jaringan yang terluka akan diikat oleh trombosit, dan kemudian thrombin akan
mengaktifkan trombosit ini sehingga trombosit berubah bentuk menjadi sumbat
hemostatik ataupun trombos. Perubahan bentuk ini juga dibantu oleh munculnya
fibrinogen. Pada tahap yang kedua, jaringan fibrin akan terikat oleh agregat
trombosit yang akhirnya membentuk sumbat hemostatik yang lebih stabil. Kemudian
pada tahap terakhir, total agregat hemostatik atau trombos ini akan dilarutkan
oleh plasmin.
Trombos atau sumbat hemostatik yang
terbentuk bisa bermacam – macam. Ada trombos putih yang disusun oleh trombosit
dan fibrin. Trombos ini, apalagi yang berada di daerah aliran darah yang cepat,
umumnya tidak mengandung eritrosit. dan relative kurang mengandung eritrosit.
Tipe trombos yang kedua adalah trombos merah. Trombos ini terdiri dari
erotrosit dan fibrin. Trombos ini umumnya dibentuk di daerah dengan aliran
darah yang cukup lamban. Tipe trombos yang terakhir merupakan hasil fibrin yang
mengendap yang terrsebar dalam kapiler darah yang sangat kecil sekali.
2.4 Komponen Darah(5)
Plasma Darah
Plasma darah adalah
cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali.
·
Sebagai medium
untukpenyaluran
makanan, mineral, lemak, glikosa, dan asam amino
be
·
Menyerapdanmendistribusikanbanyakpanas
yang dihasilkanolehmetabolisme di dalamjaringan
·
Tempatlarutnyasejumlahbesarzatorganikdananorganik
Protein
Plasma
Protein plasma atau albumin dalam
keadaan normal terdapat 3 sampai 5 g dalam setiap 100 ml darah.
Fungsi protein plasma :
·
Menghambat
pengeluaran berlebihan plasma dari kapiler kedalam cairan intertisium dan
dengan demikian membantu mempertahankan volume plasma.
·
Menyangga perubahan
PH darah.
·
Menentukan viskositas
darah
·
Menghasilkan
energy bagi sel
Globulin
Dalam keadaan normal ada 2 sampai 3g
globulin dalam setiap 100 ml darah. Globulin memeiliki jauh lebih banyak macam
susunan daripada albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah besar protein yang
berbeda-beda. Dibandingkan dengan albumin, penyediaan tekanan osmotik oleh
globulin kurang penting, tetapi dibidang lain lebih penting: misalnya semua
antibodi(zat penolak) yang melindungi tubuh adalah globulin.
Fibrinogen penting untuk koagulas i(penggumpalan)
darah.
Reaksi
plasma darah. Darah selalu
bersifat alkalik: kadar alkalinya tergantung dari konsentrasi ion-hidrogen dan
ini dinyatakan pH darah.
pH sebesar 7 berarti —
larutan netral
pH dari 7 sampai 1 —
larutan asam
pH dari 7 sampai 14 —
larutan alkali
Darah selalu mengandung sedikit
alkali-pH darah adalah 7,35-7,45. Angka ini tetap dipertahankan. Sedikit saja
berubah, baik ke arah asam atau ke arah
basa, dapat mempengaruhi kehidupan.
2.5
Kelainan pada Darah(6)
Anemia
Anemia
adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan
menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7
mmol/liter pada wanita.
Ada tiga jenis
anemia, yaitu:
●
Anemia ferriprive
Disebabkan oleh
kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal (hypochrom).
Anemia ini sering disebut anemia hypochrom, anemia mycrocyter atau anemia
sekunder.
●
Anemia megaloblaster
Disebabkan oleh
kekurangan B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah merah membesar
(macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut
juga anemia primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemia pernisiosa.
● Anemia perniciosa
Anemia yang
disebabkan kerusakan asam lambung sehingga tidak terbentuk faktor intrinsik yaitu
faktor yang diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 (= ikatan glukoprotein dari
lambung dan vitamin B12).
Ciri-ciri Anemia
Seseorang yang
terkena anemia mudah mengalami penurunan kondisi secara fisik seperti:
●
Lelah
●
Kurang bergairah
●
Konsentrasi menjadi lemah
●
Menurunnya selera makan
●
Sering mengalami pusing dikepala
●
Sesak nafas
●
Mudah kesemutan, dan
●
Detak jantung yang berdebar-debar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan: Darah
merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. Darah
berbentuk cairan yang berwarna merahdan agak kental. Darah merupakan bagian
penting dari sistem transport karena darah mengalir keseluruh tubuh kita dan
berhubungan langsung dengan sel-sel dalam tubuh kita.
Fungsi darah :
1.sebagai alat pengangkut
2.sebagai pertahanan tubuh
3.mengangkut ekskresi hormon dari organ
yang satu ke oragan lain.
4.mengatur keseimbangan air dalam tubuh
5.mengatur suhu tubuh
6.mengatur keseimbangan tekanan osmotik
7.mengatur keseimbangan asam basa tubuh
8.mengatur keseimbangan ion-ion dalam
tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
http://
gurungeblog.com/2008/11/24/ringkasan-hematologi
2.
http:// trisumasaga.wordpress.com/2013/01/31/penyembuhan-alami-pada-manusia-ketika-terluka-pembekuan-darah/#
3.
http://
hmkuliah.wordpress.com/2013/01/25/system-hematologi
4.
http://
materihematologi.blogspot.com/2009/06/pengertian-hematologi-ilmu-yang.html?m=1
6. Pearce, Evelyn C,
2013, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis, Jakarta, Gramedia
No comments:
Post a Comment