Tuesday, December 23, 2014

Penyakit Infeksi

1.    PENYAKIT INFEKSI

Sampai tahun 1970-an, WHO memperoleh banyak sukses dengan kampanye mondialnya untuk membasmi penyakit infeksi penting. Hasil baik tersebut terutama dicapai berkat penemuan banyak antibiotika baru dengan khasiat antimikroba kuat. Cacar telah dibasmi seluruhnya, polio praktis dieliminasikan pula, sedangkan sampar (pest), difteri, penyakit kuning, dan kolera sangat dibatasi penjangkitannya. Begitu pula malaria dan tuberkulosa telah didesak penyebarannya.

Akan tetapi, sejak dasawarsa terakhir, penyakit tersebut kecuali cacar dan polio sudah mulai kembali muncul di banyak bagian dunia. Tuberkulosa semakin merajalela karena sulit diberantas akibat masalah resistensi, apalagi saat ini juga berjangkit AIDS. Misalnya, pada tahun 1993 tbc berjangkit sebagai epidemi di NEW YORK dan kota-kota besar lainnya di AS. Di rusia, difeteri merajalela di kota-kota besar, seperti Moskow dan St. Petersburg. Di dunia ketiga, Malaria kini merupakan penyebab kematian utama, terutama anak-anak, begitu pula kolera semakin banyak menelan korban. Diidentifikasikan lebih dari 30 penyakit infeksi baru, termasuk AIDS, Ebola, penyakit veteran, penyakit lyme.

Penyebab perkembangan buruk ini terletak antara lain pada kuman dan virus yang telah menjadi lebih agresif (virulen). Virus mengubah struktur permukaannya lebih pesat dan dengan demikian bisa mengelakkan vaksinasi. Virus-virus baru yang berasal dari binatang dengan jalan mutasi spontan telah muncul, yang disebarkan lebih cepat dan luas dari benua ke benua berkat perjalanan dan turisme sedunia yang telah berkembang secara eksplosif. Penyebab lainnya adalah penerobosan manusia ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak dihuni orang serta kota-kota mega dengan berjuta-juta penduduknya. Di lain pihak, banyak antibiotika ternyata tidak berdaya lagi terhadap infeksi umum, seperti radang paru-paru (pneumonia), tbc, dan gonorroea. Lagi pula produksi antibiotika baru terhambat akibat kurangnya minat dan uang.

Keracunan darah (bacteremia, sepsis) adalah keadaan di mana kuman, setelah infeksi segera memperbanyak diri dengan pesat. Toksin yang dibentuk kuman mengacaukan banyak fungsi tubuh, antara lain sistem pembekuan diaktifkan sehingga terjadi bekuan darah (trombi) di seluruh tubuh. Dengan demikian, banyak faktor pembekuan habis dipergunakan, sehingga menimbulkan kecenderungan pendarahan kecil pada kulit. Gejala lainnya berupa perasaan sangat sakit, demam tinggi, termangu, kadang-kadang muntah. Bila tidak diobati selayaknya, sepsis pada umumnya berlangsung fata. Yang terkenal adalah sepsis yang menyertai infeksi oleh stafilokok atau meningokok (Neisseria meningitides) yang terutama menghinggapi anak-anak dan remaja, yang tanpa pertanda dapat berlangsung fatal dalam beberapa jam.

No comments:

Post a Comment